Ikan pangasius Indonesia
Ilustrasi ikan sedang difillet.
Terdapat cara untuk membedakan ikan patin fillet lokal dengan impor.
Dilihat dari warna, ikan patin fillet lokal dagingnya oranye, kekuningan, merah muda, krem dan putih, tergantung jenis dan kondisi lokal ikan berasal.
Sementara patin fillet impor, warna dagingnya sangat putih karena menggunakan zat pemutih.
Warga Indonesia diajak untuk membeli produk patin dalam negeri dengan merek "Indonesian Pangasius-The Better Choice". Ajakan oleh KKP ini telah berlangsung sejak dua tahun lalu.
Pangasius Indonesia dinilai lebih sehat, pasalnya ikan dikembangkan dengan probiotik bukan antibiotik.
Ikan tersebut juga dibudi dayakan dalam kolam air tanah yang bersih dan kepadatan lebih rendah.
Nilanto mengemukakan, ikan patin fillet menduduki posisi sebagai produk populer di retail modern untuk konsumen rumah tangga, industri jasa makanan, hotel, restoran, katering dan penerbangan.
Salah satu sajian dari ikan patin fillet yang kerap disajikan di restoran atau kafe adalah fish and chips.
Baca juga: Resep Fish and Chips, Sajian Seafood Sederhana yang Disukai Anak-anak
Ilustrasi fish and chips saus tartar.
"Kendala utama adalah masyarakat yang sudah terlanjur salah kaprah, ditawarin dori mau tapi begitu ditawarin patin nggak mau. Inilah yang akan kita lurusin," tegas Nilanto.
Menurut Nilanto, edukasi terkait dori dan patin ini sangat penting dilakukan, karena milenial mulai menggemari produk olahan ikan.
Pengelola restoran atau kafe, kata dia, harus memastikan bahwa fillet patin yang diolah adalah patin dalam negeri dan bukan impor dari Vietnam.
Sementara itu, Nilanto menyatakan bahwa kegiatan kampanye Gemarikan juga untuk memperkenalkan keunggulan ikan lokal daripada impor.
"Selain edukasi kita juga mengenalkan kepada masyarakat ikan-ikan lokal Indonesia. Untuk itu setiap bantuan ikan yang kita berikan pasti berupa ikan-ikan lokal baik berupa ikan segar maupun produk-produk olahannya yang diproduksi oleh UMKM setempat," kata Nilanto.
(Pewarta : M Razi Rahman | Editor : Triono Subagyo)
daging ayam giling (me: fillet dada yg di chopper), wortel (berat setelah dikupas), cincang halus, bawang putih, parut, bawang bombay, cincang halus (me: skip lagi ga nyetok), garam, gula, merica, penyedap rasa (me: skip), bawang putih, parut, bawang merah, parut, daun bawang bagian hijaunya saja, iris halus
Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Meskipun sama-sama penyakit infeksi, tipes berbeda dengan tifus. Tifus terjadi akibat infeksi bakteri Rickettsia dan orientia melalui gigitan kutu atau tungau. Sedangkan tipes menular melalui makanan atau minuman.
Demam tifoid adalah penyakit sangat menular yang banyak terjadi di negara-negara berkembang. Risikonya lebih rentan dialami oleh anak-anak ketimbang orang dewasa.
Meski begitu, orang dewasa juga dapat terpapar bakteri dan menularkannya pada orang lain. Pengidapnya pun bisa menularkan bakteri dari tubuhnya melalui kotorannya atau, lebih jarang, melalui urine.
Kebanyakan pengidap bisa membaik sekitar seminggu setelah mengonsumsi antibiotik. Selain itu, ada juga vaksinasi yang bisa membantu memberi perlindungan terhadap tipes.
Penyebab utama demam tifoid adalah bakteri Salmonella thypi. Bakteri ini berkaitan langsung dengan penyakit Salmonellosis yang menyebabkan infeksi sistem pencernaan lebih parah ketimbang tipes.
Salmonella thypi dapat menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi. Hal tersebut bisa terjadi saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang dicuci dengan air mengandung bakteri Salmonella thypi.
Begitu juga dengan minuman. Jadi, pastikan kamu selalu mengonsumsi minuman dengan tingkat kematangan yang optimal.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terserang tipes, antara lain:
Para orangtua juga perlu tahu Faktor Penyebab Tipes pada Anak yang Perlu Diwaspadai.
Gejala tipes umumnya mulai muncul pada 1 hingga 3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri. Tandanya, demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan sakit perut yang dapat memburuk dalam beberapa minggu.
Jika tipes terdiagnosis pada stadium awal, kamu dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antibiotik selama 1-2 pekan. Perawatan di rumah sakit diperlukan pada stadium lanjut.
Berikut ini gejala awal tipes:
Pengidap mungkin juga mengalami batuk, kehilangan nafsu makan dan berkeringat. Beberapa minggu kemudian, ini gejala yang mungkin muncul:
Kondisi tersebut sudah berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Mengatasi kekambuhan penyakit
Beberapa pasien bisa saja dirawat kembali di fasilitas kesehatan karena demam tifoid mengalami kekambuhan, yaitu saat gejala kembali muncul. Masalah ini biasanya muncul kembali seminggu setelah pengobatan antibiotik selesai.
Jika terjadi untuk kedua kalinya, gejalanya biasanya lebih ringan dan berlangsung lebih singkat ketimbang sebelumnya. Namun, pengobatan lebih lanjut dengan antibiotik biasanya dianjurkan.
Hubungi Dokter Ini di Halodoc Jika Muncul Gejala Tipes
Jika kamu atau anggota keluarga mengalami satu atau beberapa gejala di atas, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat penanganan yang tepat.
Berikut ini terdapat beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis bedah yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan solusi penanganan ambeien yang tepat.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Ada beberapa cara yang dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit ini, antara lain:
Wawancara medis adalah prosedur untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi kesehatan pasien. Dari sini, dokter bisa menentukan diagnosis, merencanakan perawatan, dan mengevaluasi kesehatan.
Pemeriksaan fisik akan fokus pada daerah yang mungkin terkena tipes, seperti paru-paru. Di sini, dokter akan mendengarkan suara pernapasan dengan stetoskop dan mencari suara napas yang tidak normal.
Ketahui selengkapnya tentang pemeriksaan dalam artikel ini: Kenali 2 Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Tifus.
Setelah dua pemeriksaan sebelumnya, dokter akan melanjutkannya dengan melakukan prosedur penunjang. Beberapa caranya dengan mengambil sampel darah, tinja, atau urine pasien.
Sampel cairan akan ditaruh di lingkungan yang mudah ditumbuhi bakteri. Pertumbuhan tersebut, yang disebut kultur, diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui adanya bakteri tipes.
Cara mengatasi penyakit tipes yang paling efektif adalah dengan pemberian terapi antibiotik. Selain itu, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan, seperti:
Perawatan di rumah
Perawatan di rumah memungkinkan jika demam tifoid terdiagnosis pada tahap awal kemunculannya. Di sini, pasien bisa mengonsumsi tablet antibiotik selama 7 hingga 14 hari.
Gejala biasanya sudah mulai membaik dalam waktu 2 hingga 3 hari setelah mengonsumsi antibiotik. Namun, pastikan untuk mengonsumsi obat sampai habis untuk meminimalisir resistensi.
Selain minum obat, praktikkan beberapa cara di bawah ini:
Gangguan fungsi jantung
Jantung juga akan ikut bermasalah ketika tipes tidak kunjung ditangani dengan baik.
Sakit tipes yang tak segera ditangani dapat juga menyebabkan miokarditis (peradangan otot jantung), endokarditis (peradangan dinding jantung), hingga gagal jantung akut.
Ciri tipes yang sudah parah ini biasanya akan membuat penderitanya mengalami kondisi seperti:
Jika Anda mengalami berbagai gejala tersebut, sebaiknya jangan menunda untuk ke dokter. Pengobatan tipes memang cenderung mudah dan tak rumit, namun hal ini terjadi jika tipes ditemukan di awal.
Maka itu, bila Anda mengalami gejala apapun, sebaiknya jangan acuhkan gejala tersebut, meski gejala ringan sekalipun.
Segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda lebih lanjut.
Bobo.id – Apakah teman-teman pernah mendengar tentang penyakit tipes?
Penyakit tipes juga dikenal dengan nama demam tifoid, teman-teman.
Ketika seseorang mengalami tipes, gejala yang dialami umumnya berupa demam tinggi, sakit perut, dan rasa sakit di tubuhnya.
Karena mengalami gangguan saluran pencernaan, maka pasien tipes harus memerhatikan asupan makanan.
Ada makanan yang harus dihindari pasien tipes dan ada makanan yang sebaiknya dikonsumsi pasien tipes.
Kita cari tahu makanan apa saja, yuk!
Penyebab Penyakit Tipes
Nama penyakit tipes mirip dengan penyakit tifus. Namun, sebenarnya tipes dan tifus adalah dua penyakit yang berbeda.
Penyakit tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, teman-teman. Bakteri ini berhubungan dengan bakteri Salmonella yang menyebabkan keracunan makanan.
Sedangkan tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi yang dibawa oleh serangga atau hewan pengerat.
Seseorang bisa mengalami penyakit tipes jika mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi.
Karenanya penting untuk menjaga kebersihan makanan, alat makan, dan tangan untuk menghindari makanan terkontaminasi bakteri itu.
Baca Juga: Jangan Lagi Tertukar, Tifus dan Tipes Ternyata Penyakit yang Berbeda
Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Tipes
Makanan Tinggi Kalori dan Karbohidrat
Pasien tipes disarankan makan makanan tinggi kalori, misalnya kentang rebus, pisang, nasi, pasta rebus, atau roti tawar.
Makanan itu bisa membantu mengembalikan energi.
O iya, makanan yang tidak terlalu padat juga mudah dicerna pasien tipes, seperti bubur atau telur rebus tanpa kulit.
Makanan yang hambar juga mudah dicerna dan bisa membantu menenangkan sistem pencernaan.
Makanan dengan Kandungan Air yang Tinggi
Cairan yang cukup dalam tubuh penting bagi pasien tipes. Karena kondisi diare bisa membuat dehidrasi atau kekurangan cairan.
Sehingga makanan lain yang baik dikonsumsi pasien tipes adalah makanan dengan air yang tinggi, seperti buah segar.
Buah yang mengandung air tinggi antara lain semangka, blewah, dan anggur.
Makanan yang berkuah seperti sup dari kaldu sayuran juga bisa memberikan tambahan cairan bagi tubuh.
Cairan dari minuman juga penting bagi pasien tipes, misalnya dari air kelapa atau jus buah-buahan.
Makanan dengan Kandungan Protein
Sumber protein juga penting bagi pasien tipes. Sumber protein yang bisa dikonsumsi misalnya ada telur, susu, atau yogurt yang lebih muda dicerna daripada daging.
Selain itu, biji-bijian dan kacang-kacang-kacangan juga bisa membantu menambah asupan protein.
Lalu, makanan apa yang sebaiknya dihindari pasien tipes?
Baca Juga: Ada Obat yang Harus Dikonsumsi Setelah Makan, Ternyata Ini Alasannya
Makanan yang Harus Dihindari Saat Tipes
Sayuran seperti kubis, paprika, dan lobak, bisa menyebabkan perut kembung sehingga harus dihindari pasien tipes.
Makanan berserat memang baik untuk pencernaan yang sehat, tapi sebaiknya dihindari pasien tipes.
Sebabnya, makanan tinggi serat lebih sulit dicerna, misalnya seperti roti gandum.
Pasien tipes juga perlu menghindari makanan berminyak atau makanan yang digoreng.
Selain itu, makanan yang mengandung banyak mentega juga perlu dihindari.
Makanan pedas, makanan asam, juga makanan yang berbumbu kuat juga sebaiknya dihindari.
Sebabnya, makanan-makanan itu bisa menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan.
O iya, karena kndisi kebutuhan tubuh yang berbeda-beda setiap orang. Tentunya, yang terpenting teman-teman juga menuruti saran dokter untuk mengonsumsi makanan apa yang baik untuk pasien tipes, ya.
Baca Juga: Telur Ternyata Baik Dikonsumsi Pasien Diabetes, Ketahui Manfaat dan Aturan Makan Telur untuk Pasien Diabetes, yuk!
Ayo, lihat video ini juga!
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Hadir Lagi, Ada Apa Saja di AIA Healthiest Schools 2024-2025?
KOMPAS.com - Ikan dori yang selama ini dimakan orang Indonesia ternyata adalah patin, bukan ikan dori yang yang hidup di laut.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui program sosialisasi Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) sebagai wadah edukasi kepada masyarakat tentang manfaat makan ikan serta kandungan gizi di dalamnya.
Ikan dori tersebut rupanya adalah merek dagang produk ikan patin fillet dari Vietnam.
"Ini merupakan salah satu praktek mislabelling atau pelabelan nama ikan yang salah. Hal ini bisa dimasukkan ke dalam kategori penipuan terhadap konsumen," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Nilanto Perbowo mengutip Antaranews.com, Selasa (7/7/2020).
Apa dan Berapa Banyak Ikan Lumba Makan?
Sepanjang bulan awal kehidupan ia memakan susu ibu kerana ia adalah mamalia. Selepas membangunkan dan mengambil kira biodiversiti laut, pemakanan ikan lumba-lumba adalah berdasarkan penggunaan ikan vertebrata. Antara varieti 'kegemarannya' ialah ikan tongkol, herring, makarel dan belanak merah. Walau bagaimanapun, ikan lumba-lumba juga cenderung memakan krustasea, sotong dan sotong.
Sudah tentu ikan lumba-lumba biasanya tidak berkelakuan sebagai pemburu yang sangat selektif berkenaan dengan mangsanya. Cetacea ini biasanya membekalkan keperluan pemakanan mereka dengan memakan spesies yang paling banyak pada setiap peluang. Dan diet mereka boleh menjadi sangat pelbagai, kerana ia bergantung kepada kewujudan makanan di setiap habitat dan musim dalam setahun.
Berapa banyak ikan lumba-lumba makan? Secara umumnya, dianggarkan bahawa mamalia ini mesti makan sebanyak 1/3 daripada berat badan mereka untuk melengkapkan keperluan pemakanan mereka. Walau bagaimanapun, jumlah tepat makanan yang dimakan setiap hari oleh setiap spesimen berbeza mengikut kualiti makanan yang terdapat di kawasan mereka. Pendek kata, lebih berkhasiat mangsa, semakin kurang makanan yang perlu diambil oleh haiwan itu. Sebagai contoh, ikan dengan kandungan lemak dan protein yang tinggi adalah makanan yang ideal kerana ia memberikan bekalan tenaga yang tinggi kepada ikan lumba-lumba.
Koping jangka panjang
Setelah gejala hilang, sampel kotoran juga perlu diuji untuk memeriksa keberadaan bakteri Salmonella typhi. Jika bakteri masih terdeteksi di dalam tubuh, maka pengidapnya bisa menularkan ke orang lain melalui feses atau urine.
Bakteri mungkin saja hidup di tubuh pasien selama 12 bulan atau lebih dari waktu pertama kali terinfeksi. Di tahap ini, pasien bisa menularkan, tetapi tidak merasakan atau mengalami gejala apa pun.
Langkah penanganannya melalui konsumsi antibiotik selama 28 hari untuk “menghilangkan” bakteri secara keseluruhan. Selanjutnya, lakukan tes kembali untuk memastikan bahwa bakteri benar-benar sudah menghilang.
Selain minum obat, kamu juga perlu tahu makanan yang Harus Dihindari agar Cepat Sembuh, Ini 9 Pantangan Sakit Tipes.
Komplikasi demam tifoid dapat berupa kerusakan dan pendarahan pada usus. Penyakit ini juga bisa menyebabkan sel-sel di dinding usus kecil atau usus besar mati.
Hal ini memungkinkan isi usus bocor ke dalam tubuh. Akibatnya, pengidap dapat menyebabkan sakit perut yang parah, muntah-muntah dan infeksi di seluruh tubuh yang disebut sepsis.
Kerusakan pada usus dapat terjadi pada tahap akhir penyakit. Komplikasi yang mengancam jiwa ini memerlukan perawatan medis segera.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi meliputi:
Demam tifoid umum terjadi di daerah dengan sanitasi buruk dan keterbatasan air bersih yang memadai. Langkah utama pencegahan penyakit ini adalah dengan pemberian vaksinasi.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi tifoid dapat diberikan pada anak dengan usia lebih dari 2 tahun. Vaksin ini perlu diulang setiap 3 tahun.
Selanjutnya, kamu bisa mengikuti beberapa langkah di bawah ini guna mencegah penyakit:
Untuk mencegah tipes dengan lebih maksimal, kamu bisa melakukan vaksinasi tifoid agar antibodi bisa bekerja secara efektif.
Apabila kamu dan keluarga ingin vaksin tifoid, tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit.
Kamu bisa menggunakan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jadetabek, Bandung, dan Surabaya) untuk melakukan Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) dari rumah.
Layanan dari Halodoc Home Lab akan mendatangkan dokter khusus vaksinasi ke tempat atau di lokasi mana pun yang kamu pilih untuk pemberian vaksin.
Berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:
✔ Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
✔ Protokol kesehatan ketat.
✔ Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
✔ Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Harga vaksin influenza mulai dari Rp 480.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Tanpa perlu antre menunggu.
✔ Tanpa biaya tambahan.
Kapan saja kamu atau keluarga hendak mendapatkan vaksin ini, cukup pesan langsung melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan potongan 15% (maksimal Rp 250 ribu) untuk Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) dengan kode promo VAKSINHALODOC1 di Halodoc Home Lab.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order vaksinasi melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Meskipun sama-sama penyakit infeksi, tipes berbeda dengan tifus. Tifus terjadi akibat infeksi bakteri Rickettsia dan orientia melalui gigitan kutu atau tungau. Sedangkan tipes menular melalui makanan atau minuman.
Demam tifoid adalah penyakit sangat menular yang banyak terjadi di negara-negara berkembang. Risikonya lebih rentan dialami oleh anak-anak ketimbang orang dewasa.
Meski begitu, orang dewasa juga dapat terpapar bakteri dan menularkannya pada orang lain. Pengidapnya pun bisa menularkan bakteri dari tubuhnya melalui kotorannya atau, lebih jarang, melalui urine.
Kebanyakan pengidap bisa membaik sekitar seminggu setelah mengonsumsi antibiotik. Selain itu, ada juga vaksinasi yang bisa membantu memberi perlindungan terhadap tipes.
Penyebab utama demam tifoid adalah bakteri Salmonella thypi. Bakteri ini berkaitan langsung dengan penyakit Salmonellosis yang menyebabkan infeksi sistem pencernaan lebih parah ketimbang tipes.
Salmonella thypi dapat menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi. Hal tersebut bisa terjadi saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang dicuci dengan air mengandung bakteri Salmonella thypi.
Begitu juga dengan minuman. Jadi, pastikan kamu selalu mengonsumsi minuman dengan tingkat kematangan yang optimal.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terserang tipes, antara lain:
Para orangtua juga perlu tahu Faktor Penyebab Tipes pada Anak yang Perlu Diwaspadai.
Gejala tipes umumnya mulai muncul pada 1 hingga 3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri. Tandanya, demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan sakit perut yang dapat memburuk dalam beberapa minggu.
Jika tipes terdiagnosis pada stadium awal, kamu dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antibiotik selama 1-2 pekan. Perawatan di rumah sakit diperlukan pada stadium lanjut.
Berikut ini gejala awal tipes:
Pengidap mungkin juga mengalami batuk, kehilangan nafsu makan dan berkeringat. Beberapa minggu kemudian, ini gejala yang mungkin muncul:
Kondisi tersebut sudah berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Gangguan pernapasan
Komplikasi lainnya yang bisa muncul dari tipes yang parah adalah masalah paru-paru.
Infeksi bakteri penyebab tipes dapat menyebabkan luka dan infeksi pada saluran pernapasan hingga menimbulkan pneumonia.
Biasanya, kondisi ini ditandai dengan gejala batuk-batuk yang parah.
Beberapa gejala pneumonia lainnya yaitu:
Mengatasi kekambuhan penyakit
Beberapa pasien bisa saja dirawat kembali di fasilitas kesehatan karena demam tifoid mengalami kekambuhan, yaitu saat gejala kembali muncul. Masalah ini biasanya muncul kembali seminggu setelah pengobatan antibiotik selesai.
Jika terjadi untuk kedua kalinya, gejalanya biasanya lebih ringan dan berlangsung lebih singkat ketimbang sebelumnya. Namun, pengobatan lebih lanjut dengan antibiotik biasanya dianjurkan.
Ekolokasi dan Teknik Memburu
Ikan lumba-lumba biasanya menggunakan sistem ekolokasi apabila mencari makanan mereka di lautan luas. Ini adalah bahawa ikan lumba-lumba melancarkan gelombang bunyi yang bertindak seolah-olah ia adalah radar, yang 'melantun' dari mangsa dan menunjukkan lokasi tertentu.
Amalan ini biasanya digunakan dalam 'memburu' kumpulan, di mana ikan lumba-lumba berkumpul dalam 'U' atau mengelilingi ikan. Selepas mencari dan mengelilingi mangsa mereka, ikan lumba-lumba bergilir-gilir untuk makan dengan selamat dan cekap. Sementara itu, beberapa spesimen makan, yang lain mengekalkan pembentukan untuk mengelakkan mangsa daripada melarikan diri.
Spesies tertentu juga telah membangunkan teknik oportunistik/kolaboratif untuk memihak kepada kerja memburu mereka. Dan semua ini melalui kerja berpasukan. Contoh yang jelas ialah ikan lumba-lumba hidung botol di benua Afrika, yang menjalin kerjasama tertentu dengan nelayan kawasan itu, sama seperti kerja berpasukan.
Ikan lumba-lumba 'menolak' ikan ke arah perairan yang lebih rendah, di mana jaring ikan yang memihak kepada kerja mereka mengumpulkan dan mengawal mangsa ditemui. Kemudian, para nelayan menunggu cetacea untuk memberi makan supaya mereka kemudiannya boleh mengumpul pukat bersama ikan yang terperangkap. Ikan lumba-lumba lain mengelilingi mangsanya di tepi pantai dan kemudian menggunakan ombak untuk menangkapnya, walaupun pada hakikatnya ini adalah amalan yang sangat berisiko.
Banyak spesies ikan lumba-lumba mengekalkan tabiat migrasi biasa untuk mencari makanan. Jika dalam kes kumpulan itu tinggal di tempat yang sama untuk masa yang lama, makanan boleh habis dengan lebih cepat. Oleh itu, mereka kerap pergi ke 'kawasan makan' yang berbeza dan mungkin menukar habitat mereka beberapa kali setahun untuk mencari makanan.
Kami juga mengesyorkan item berikut:
Tipes tidak harus selalu diopname di rumah sakit. Akan tetapi tidak sedikit kasus tipes yang berkembang parah terutama jika penanganannya kurang maksimal. Tipes yang parah bisa berakibat fatal jika tidak cepat-cepat ditangani. Kenali ciri-ciri tipes parah di bawah ini, supaya Anda bisa segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.